Coretan tangan yang kubuat ini mungkin tidak bermakna bagi kebanyakan orang, namun menurut aku ini adalah sebuah karya tulis yang sangat bermakna bagi diriku dan orang lain. Aku ingin menceritakan tentang kisah hidupku yang penuh dengan ranjau dan berliku-liku. Semua bermula sejak aku duduk di bangku kuliah. Sebelumnya aku adalah anak yang tidak akan pernah melakukan hal yang akan merusak prinsip & motto yang telah aq pegang. Yaitu jangan pernah melakukan hal yang buruk dimanapun aku berada.
Saat aku duuk di bangku kuliah semua berubah drastis, mulai dari sikap , tingkah laku maupun perbuatanku. Dahulu sebelum aku menginjak ibukota, aku adalah anak yang berusaha untuk bersahabat dan menghadapi semuanya dengan baik. Namun semua itu telah terhapus total, mulai dari perubahan sikap yaitu mudah menjadi orang lain dan selalu melakukan hal yang merugikan diriku. Aku terjerumus ke lembah khayalan dan tanpa batas. Semula aku merasakan semuanya terasa menantang dan berbuah kebaikan, namun aku salah.
Hari terus berganti dan aku semakin jauh dari iman dan semua yang kulakukan tak berarti. Aku mudah emosi dan menghaburkan kiriman orang tuaku. Aku seperti layang-layang yang putus dan dibawa oleh ribut yang tak kunjung usai. Terkadang aku melamun seorang diri, dan selalu berfikir " Apakah aku harus menghentikan total semua yang kulakukan / haruskah kubiarkan diriku terperangkp selamanya di dalam penjara yang penuh dengan dusta & ketidakpastian.
Aku baru sadar bahwa teman tidak semuanya sempurna bahkan mereka menjadi iblis yang akan membawa aku ke alam yang tak pasti. Terkadang mereka selalu menghasut dan selalu membawa wajah malaikat mereka. Semuanya spontan namun aku baru sadar bahwa semua ada maksud yang tersembunyi.
Kuakui aku memang bukan manusia yang sempurna namun aku tahu dimana ketidaksempurnaan itu. Terus terang aku orang yang selalu mengagungkan teman & selalu menganggap mereka semua malaikat penyelamat & pembawa berkah bagi diriku. Oh ... Aku salah dan tidak pernah mencoba menerima & melaksanakan nasihat orang tuaku. Aku sadar dan yakin bahwa Tuhan telah memberikan petunjuk-Nya bahwa "MALAIKAT YANG BERHATI MULIA & TULUS ADALAH KEDUA ORANG TUAKU".
Saat aku duuk di bangku kuliah semua berubah drastis, mulai dari sikap , tingkah laku maupun perbuatanku. Dahulu sebelum aku menginjak ibukota, aku adalah anak yang berusaha untuk bersahabat dan menghadapi semuanya dengan baik. Namun semua itu telah terhapus total, mulai dari perubahan sikap yaitu mudah menjadi orang lain dan selalu melakukan hal yang merugikan diriku. Aku terjerumus ke lembah khayalan dan tanpa batas. Semula aku merasakan semuanya terasa menantang dan berbuah kebaikan, namun aku salah.
Hari terus berganti dan aku semakin jauh dari iman dan semua yang kulakukan tak berarti. Aku mudah emosi dan menghaburkan kiriman orang tuaku. Aku seperti layang-layang yang putus dan dibawa oleh ribut yang tak kunjung usai. Terkadang aku melamun seorang diri, dan selalu berfikir " Apakah aku harus menghentikan total semua yang kulakukan / haruskah kubiarkan diriku terperangkp selamanya di dalam penjara yang penuh dengan dusta & ketidakpastian.
Aku baru sadar bahwa teman tidak semuanya sempurna bahkan mereka menjadi iblis yang akan membawa aku ke alam yang tak pasti. Terkadang mereka selalu menghasut dan selalu membawa wajah malaikat mereka. Semuanya spontan namun aku baru sadar bahwa semua ada maksud yang tersembunyi.
Kuakui aku memang bukan manusia yang sempurna namun aku tahu dimana ketidaksempurnaan itu. Terus terang aku orang yang selalu mengagungkan teman & selalu menganggap mereka semua malaikat penyelamat & pembawa berkah bagi diriku. Oh ... Aku salah dan tidak pernah mencoba menerima & melaksanakan nasihat orang tuaku. Aku sadar dan yakin bahwa Tuhan telah memberikan petunjuk-Nya bahwa "MALAIKAT YANG BERHATI MULIA & TULUS ADALAH KEDUA ORANG TUAKU".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar